Pages

Wednesday, March 16, 2011

4 Cara Mengatasi Bayi yang Menangis

http://www.nickycakes.com/wp-content/uploads/2008/03/crybaby.png
Menangis adalah cara bayi berkomunikasi dengan Anda untuk memberitahukan apa keinginannya. Namun terkadang, tangisan itu bisa membuat Anda panik dan bingung. Berikut ini empat cara mengatasi tangis bayi, seperti dilansir dari Fit Pregnancy.

1. Penuhi Kebutuhannya
Salah satu cara mengatasi tangis bayi adalah dengan memenuhi kebutuhannya. Cari tahu apakah bayi lapar? mengantuk? buang air kecil atau besar? Dengan mengecek kondisi bayi secara teratur dan memastikan dia baik-baik saja, Anda bisa mengurangi risiko dia akan menangis.

2. Mengurangi Stimulasi yang Berlebihan
Terkadang bayi menangis meskipun semua kebutuhannya sudah Anda penuhi. Hal ini biasanya terjadi karena dia terlalu banyak mendapatkan stimulasi. Stimulasi ini bisa bermacam-macam, seperti cahaya, suara dan orang-orang di sekitarnya.

Bayi selama ini berada di dalam kandungan selama hampir 10 bulan dan berada dalam lingkungan yang gelap. Begitu lahir, dia tiba-tiba berada di lingkungan yang terang, banyak suara dan dikelilingi banyak orang. Bayi baru lahir butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Oleh karena itu mereka bisa saja tiba-tiba menangis karena tidak nyaman.

Jika bayi Anda menangis tiba-tiba padahal semua kebutuhanya sudah dipenuhi, coba bawa bayi ke ruangan yang lebih tenang. Matikan televisi atau musik yang bisa membuatnya kesal. Gendong bayi dan usap-usap punggungnya untuk menenangkannya.

3. Menggendong Bayi
Menurut situs Instictive-Parenting, beberapa bayi menangis karena ingin merasa lebih baik. Mereka bisa saja menangis karena lingkungan yang membuatnya stres dan merasa kaget saat hidup di luar janin. Jika bayi menangis karena hal itu, gendonglah dia dan biarkan tangisan itu. Namun tunjukkan padanya kalau dia boleh menunjukkan emosinya. Jangan timang bayi terlalu keras. Cobalah alihkan perhatiannya dengan mainan. Dengan membiarkan bayi menangis untuk melepaskan stres yang dirasakannya, episode tangisan ini akan berangsur-angsur berkurang.

4. Kontrol Emosi Anda
Perlu diingat, bayi sangat sensitif pada lingkungannya. Jika Anda sebagai ibunya merasakan stres, cemas, sedih atau tidak sabar, bayi bisa merasakannya. Apalagi jika Anda merasakan perasaan-perasaan tersebut saat menggendongnya. Cobalah kontrol emosi Anda dan ubah rasa tidak nyaman itu menjadi rasa cinta.

sumber

Ular Tewas Setelah Gigit Payudara Wanita


Ular Kalah Beracun dari Payudara
Seharusnya sesi pengambilan foto ini menjadi momen penuh adegan syur antara seorang model seksi dan seekor ular. Namun, di luar dugaan Orit Fox, ular boa yang melilit tubuhnya berubah menjadi buas dengan menggigit payudaranya setelah model Israel ini mencoba berpose lebih intim dengan reptil merayap itu.

Uniknya, justru makhluk buas yang terkenal ganas dengan bisanya itu yang mengalami nasib lebih naas. Sang model yang belum menanjak namanya itu hanya mendapatkan perawatan berupa suntikan tetanus di rumah sakit. Sementara sang ular tewas akibat keracunan silikon yang berasal dari payudara Fox.

Peristiwa ini bermula saat Fox yang berbalut busana berwarna strip merah dan putih mencoba berpose liar dengan menjilati wajah ular. Saat menjalankan manuvernya, model ini mengendurkan genggaman tangannya terhadap leher ular yang bereaksi buas setelah dijilati.

Rupanya ular ini tak ingin kalah liar dari sang model. Reptil ini menenggelamkan kepalanya ke arah payudara Fox dan menancapkan gigitan di payudara bagian kiri.

Fox menjerit kesakitan dan seorang kru sesi pengambilan foto bergegas menghampirinya untuk menarik ular yang tak lama kemudian melepaskan cengkeramannya.

Model yang mencat rambutnya dengan warna pirang ini segera dilarikan ke rumah sakit terdekat dan mendapatkan suntikan tetanus. Namun, si ular tampaknya kurang beruntung karena harus meregang nyawa akibat keracunan silikon.


sumber: kompas.com

Tanda-tanda Muncul Tsunami

http://rexze.files.wordpress.com/2008/02/tsunami_sm.jpg
Bencana tsunami biasanya banyak menelan korban nyawa, sehingga perlu ada peringatan dini untuk masyarakat. Meski teknologi sudah bisa memprediksi beberapa bencana tapi tidak ada salahnya mengenali tanda-tanda sebelum bencana terutama tsunami, agar bisa segera mengamankan diri.

Tsunami adalah serangkaian gelombang yang disebabkan oleh tanah longsor atau gempa bumi besar baik yang terjadi di darat maupun di laut. Gelombang tsunami dapat terjadi 5 menit hingga 1 jam setelah longsor atau gempa bumi.

Berikut beberapa tanda-tanda awal datangnya bencana tsunami, seperti dilansir Ehow, yaitu:

1. Diawali adanya gempa bumi
Bila Anda tinggal di dekat pantai, sebaiknya berhati-hati bila terjadi gempa bumi. Tsunami biasanya terjadi karena adanya gempa bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Tidak hanya gempa yang terjadi di daerah Anda, tetapi juga di seluruh dunia. Gempa ribuan kilometer jauhnya dapat menyebabkan potensi tsunami yang mematikan di daerah Anda.

2. Dengarkan suara-suara gemuruh
Banyak korban tsunami telah mengatakan bahwa datangnya gelombang tsunami akan diawali dengan suara gemuruh yang keras mirip dengan kereta barang.

3. Perhatikan penurunan air laut
Jika ada penurunan air laut yang cepat dan bukan merupakan waktu air laut surut, maka segeralah mencari tempat perlindungan yang tinggi. Sebelum terjadi gelombang tsunami, air laut akan terlebih dahulu surut dengan cepat dan kemudian kembali dengan kekuatan yang sangat besar.

4. Selalu waspada pada gelombang pertama
Gelombang tsunami pertama tidak selalu yang paling berbahaya, sehingga tetap mendekatkan diri dari garis pantai sampai keadaaan benar-benar aman. Jangan berasumsi bahwa karena tsunami kecil di satu tempat maka akan kecil juga pada daerah yang lain. Ukuran gelombang tsunami bervariasi dan tidak sama di semua lokasi. Gelombang tsunami juga bisa melakukan perjalanan melalui sungai-sungai yang terhubung ke laut.

Selain tanda-tanda tersebut, alam juga bisa memberi tanda sebelum terjadinya bencana, seperti gerakan angin yang tidak biasa, tekanan udara atau cuaca yang ekstrem dan perilaku hewan yang berubah.

Para ilmuwan berteori bahwa hewan mampu menangkap getaran-getaran atau perubahan tekanan udara di sekitar mereka yang tidak dapat dilakukan manusia.

'Saya tidak berpikir bahwa ini adalah indera keenam, setidaknya tidak ada yang dapat kita ukur pada saat ini,' kata Diana Reiss, Ph.D., direktur penelitian mamalia laut di Wildlife Conservation Society, berbasis di Bronx Zoo di New York City, seperti dilansir Foxnews.

Beberapa kelelawar, yang aktif di malam hari dan biasanya tidur di siang hari, menjadi sangat aktif setengah jam sebelum gelombang tsunami datang.

Di Sri Lanka dan Thailand ada sebuah cerita tentang gajah-gajah berlari ke bukit satu jam sebelum tsunami tahun 2004 yang menghancurkan desa dan membunuh hingga 150.000 orang di kedua negara itu.

sumber