Pages

Wednesday, June 16, 2010

Asap Rokok Pematik Depresi!

PreventionIndonesia.com: Asap Rokok Pematik Depresi

Ternyata tidak hanya menyebabkan gangguan berbagai penyakit fisik, seperti asma, penyakit jantung, dan kanker paru-paru saja, asap rokok juga berbahaya bagi kesehatan mental. Terutama bagi para perokok
pasif.

Para peneliti dari Inggris menyatakan, paparan asap rokok berkepanjangan bisa mengakibatkan tekanan psikologis dan depresi." Di Amerika, kira-kira 60% orang yang tidak merokok terbukti memiliki
tanda-tanda biologis bahwa mereka adalah perokok pasif. Supaya kesehatan mental dan fisik bisa terus meningkat, maka orang-orang perlu diberi tahu mengenai efek berbahayanya asap rokok bagi perokok pasif,"
jelas Mark Hamer, ketua peneliti dari Department of Epidemiology and Public Health di University College London.

Dalam studinya, Hamer dan timnya mengumpulkan data-data dengan meneliti pengaruh asap rokok pada kesehatan mental pada lebih dari 5.500 perokok pasif dan 2.600 perokok aktif. Untuk bisa mengetahui
kadar paparan asap tembakau tiap individu, para peneliti mengukur tingkat cotinine dalam air liur sukarelawan. Sebagai catatan, diawal penelitian semua sukarelawan sudah dipastikan tidak memiliki riwayat yang berhubungan dengan penyakit psikologis . Lalu setelah enam tahun, para peneliti menemukan 14,5% sukarelawan mengalami tekanan psikologis. Dan parahnya lagi, perokok pasif yang 'akut' memiliki risiko terkena tekanan psikologis 50% lebih besar dibanding orang yang tidak terpapar sama sekali. Baik para perokok aktif dan pasif, risikonya mencapai tiga kali lebih besar ketimbang orang yang tidak terkena asap rokok.

"Bukan karena orang dengan gangguan psikis cenderung lebih banyak merokok atau ditemukan berada di tengah-tengah para perokok, tapi mungkin karena kehadiran asap rokok yang menimbulkan gejala tersebut,
"jelas Dr. Norman H. Edelman, konsultan ilmiah untuk American Lung Association.
Meskipun, banyak para ahli lain mempertanyakan kebenaran dari temuan ini. Tapi ketika asap rokok terpapar pada orang-orang yang rentan mengalami masalah psikis, ditemukan mereka lebih cepat mengalami
depresi ketika berada dalam lingkungan yang berasap. Dr.Ted Schettles, direktur sains dari Science and Environmental Health Network menyatakan, mungkin kandungan nikotin dalam rokok yang
dikaitkan dengan meningkatnya masalah psikologis. Pada kenyataanya, tanpa disadari kebanyakan orang yang sedang mengalami tekanan hidup akan lebih sering menemukan diri mereka pada lingkungan berasap rokok, tambah Ted. Sepertinya penelitian Hamer menjadi acuan baru bagi kita, bahwa asap
rokok bisa menjadi salah satu pemicu stres. Jadi lebih baik jauhkan diri kita, SEGERA! (Astrid Anastasia)

Salam,Eva

http://www.preventionindonesia.com/article.php?name=/asap-rokok--pematik-depresi&channel=pilihan

No comments: